Seminar Edukasi Pencegahan Stunting: Wujudkan Generasi Sehat Desa Bendung

Bagikan

Ketua KKM Kelompok 38, Abdul Halim, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa untuk turut serta mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa.

narwala.id – Sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Kelompok 38 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Primagraha sukses menggelar Seminar Stunting bertema “Pencegahan Stunting bagi Anak di Desa Bendung”, yang dilaksanakan pada Rabu, 9 Juli 2025. Kegiatan ini menyasar ibu-ibu dan kader kesehatan sebagai peserta utama, dengan tujuan memberikan edukasi mendalam terkait bahaya stunting dan cara mencegahnya sejak dini.

Ketua KKM Kelompok 38, Abdul Halim, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa untuk turut serta mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa.
“Kami melihat isu stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga tentang pengetahuan, kesadaran, dan perencanaan keluarga. Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi titik awal perubahan pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam menjaga tumbuh kembang anak,” ungkap Abdul Halim.

Seminar menghadirkan dua narasumber berkompeten, yaitu Rio Maulana, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Bina Bangsa, dan Elis Eriyati, A.Md.Keb., Penyuluh Keluarga Berencana dari BKKBN.

Dalam pemaparannya, Rio Maulana menjelaskan pentingnya pencegahan stunting sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun yang dikenal sebagai golden age. Ia menekankan bahwa fase ini merupakan masa kritis pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga perhatian terhadap asupan gizi dan kesehatan ibu sangat penting.

“Stunting bisa dicegah sejak awal, bahkan sebelum anak lahir. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan dasar soal nutrisi ibu hamil dan menyusui, imunisasi, serta pola asuh yang tepat. Keluarga punya peran sentral dalam hal ini,” ujar Rio.

Sementara itu, Elis Eriyati menyampaikan pentingnya gizi seimbang serta peran program Keluarga Berencana (KB) dalam menciptakan keluarga yang sehat. Ia juga menyoroti pentingnya perencanaan keluarga dalam menurunkan angka stunting di wilayah pedesaan seperti Desa Bendung.
“Dengan perencanaan keluarga yang matang, ibu bisa lebih siap secara fisik dan mental dalam mengasuh anak. Hal ini berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan anak, termasuk dalam mencegah stunting,” jelas Elis.

Seminar ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif, pembagian leaflet edukatif, dan disambut dengan antusiasme tinggi dari warga. Para peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman, menunjukkan tingginya perhatian masyarakat terhadap isu kesehatan anak.

Melalui kegiatan ini, KKM 38 Desa Bendung berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan stunting, serta mendorong penerapan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan generasi

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments