PENGETAHUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DI INDONESIA TAHUN 2023

Bagikan

Oleh:Alifah

Mata Kuliah Health Data Science and Big DataProgram Studi S1 Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Maju [email protected]

Abstrak: Resistensi antibiotik atau kebal terhadap efek antibiotik terjadi saat bakteri tidak lagi merespon efektif terhadap antibiotik yang seharusnya menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri. Masalah ini semakin memburuk karena banyak orang yang mendapatkan antibiotik tanpa resep dokter dan kurang pemahaman tentang cara penggunaannya. Data yang digunakan adalah data sekunder dari SKI 2023 yang mencakup pengetahuan penggunaan antibiotik berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Hasil yang menunujukan pengetahuan tentang keharusan menghabiskan antibiotik dan minum antibiotik sesuai jadwal lebih tinggi pada kelompok umur 25-44 tahun yaitu71,7% dan 73,4%. Pengetahuan tentang antibiotik tidak boleh dibeli tanpa resep dokter dan sisa antibiotik tidak dapat digunakan lagi cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Kesadaran tentang resistensi antibiotik (kuman menjadi kebal) juga lebih rendah pada kelompok umur yang lebih tua. Jenis kelamin juga menunjukkan perbedaan, perempuan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang penggunaan antibiotik dibandingkan laki-laki.

Pendahuluan

Antibiotik merupakan zat kimiawi yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan, untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lain. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat merupakan masalah kesehatan global yang dapat menyebabkan resistensi antibiotik (WHO, 2020). Resistensi antibiotik atau kebal terhadap efek antibiotik terjadi saat bakteri tidak lagi merespon efektif terhadap antibiotik yang seharusnya menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri. Masalah ini semakin memburuk karena banyak orang yang mendapatkan antibiotik tanpa resep dokter dan kurang pemahaman tentang cara penggunaannya (Kemenkes, 2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 memberikan data penting mengenai pengetahuan dan praktik penggunaan antibiotik di masyarakat.

Metode

Data yang digunakan adalah data sekunder dari SKI 2023 yang mencakup pengetahuan penggunaan antibiotik berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif sederhana untuk membandingkan proporsi responden yang memiliki pengetahuan yang benar tentang berbagai aspek penggunaan antibiotic.

Hasil

Dari tabel di atas, terlihat bahwa pengetahuan tentang keharusan menghabiskan antibiotik dan minum antibiotik sesuai jadwal lebih tinggi pada kelompok umur 25-44 tahun yaitu71,7% dan 73,4%. Pengetahuan tentang antibiotik tidak boleh dibeli tanpa resep dokter dan sisa antibiotik tidak dapat digunakan lagi cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Kesadaran tentang resistensi antibiotik (kuman menjadi kebal) juga lebih rendah pada kelompok umur yang lebih tua.

Tabel 2

Jenis kelamin juga menunjukkan perbedaan. Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa perempuan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang penggunaan antibiotik dibandingkan laki-laki, termasuk keharusan menghabiskan antibiotik, minum antibiotik sesuai jadwal, dan kesadaran tentang resistensi antibiotik.

Kesimpulan

Data SKI 2023 memberikan gambaran penting tentang pengetahuan penggunaan antibiotik di Indonesia. Intervensi edukasi yang tepat sasaran diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang bijak dan mencegah resistensi antibiotik.

Daftar Pustaka

Kemenkes RI. (202). Gunakan obat Antibiotik dengan Bijak, Cegah Resistensi, https://ayosehat.kemkes.go.id/gunakan-obat-antibiotik-dengan-bijak-cegah-resistensi/

SKI. (2023). Survei Kesehatan Indonesia 2023. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

World Health Organization (WHO). (2020). Antimicrobial Resistance.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments