Repi Rizali

KKM UPG Kelompok 38 Gelar Jum’at Bersih Bersama Warga Desa Bendung

Bagikan

Serang, 16 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 38 Universitas Primagraha melaksanakan kegiatan Jum’at Bersih (Jumsih) bersama warga Desa Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan dan menciptakan lingkungan yang sehat. Jumsih dilaksanakan di sejumlah titik strategis…

KKM UPG Kelompok 38 dan Warga Desa Bendung Lakukan Gotong Royong Perbaikan Lingkungan Masjid

Bagikan

Serang, 16 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 38 Universitas Primagraha melaksanakan kegiatan gotong royong bersama warga Desa Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, dalam rangka memperbaiki dan menata ulang lingkungan masjid desa. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pengabdian nyata mahasiswa sekaligus sarana mempererat hubungan sosial dan spiritual dengan masyarakat setempat. Fokus…

KKM UPG Kelompok 38 Gelar Senam Bersama Warga Bendung

Bagikan

Desa Bendung, 16 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 38 Universitas Primagraha menggelar kegiatan senam bersama warga Desa Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui olahraga ringan dan interaksi sosial yang positif. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin sore dan diikuti dengan antusias oleh puluhan warga…

Mahasiswa KKM UPG Kelompok 38 Ikuti Pengajian Kitab di Pesantren KH. Hasan Basri

Bagikan

Serang, 15 Juli 2025 – Dalam rangka mendekatkan diri dengan kehidupan masyarakat sekaligus memperluas wawasan keagamaan, mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 38 Universitas Primagraha mengikuti pengajian kitab mingguan di Pondok Pesantren KH. Hasan Basri, Desa Bendung, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang. Pengajian kitab ini merupakan kegiatan rutin yang diikuti oleh para santri, tokoh masyarakat, dan…

Maulana Yusuf dan Ekspansi Islam ke Pedalaman

Bagikan

Setelah Kesultanan Banten berdiri dan mapan di bawah kepemimpinan Sultan Maulana Hasanuddin, tongkat estafet kekuasaan jatuh kepada putranya, Maulana Yusuf. Jika Hasanuddin adalah sosok pendiri dan pemantap kekuasaan pesisir, maka Yusuf adalah ekspansionis religius-politik yang membawa Banten menembus batas pedalaman. Di tangannya, proyek Islamisasi meluas dari pelabuhan ke gunung, dari kota dagang ke pusat-pusat kekuasaan…

Banten di Tangan Maulana Hasanuddin: Awal Sebuah Kekuatan Maritim Islam

Bagikan

Kesultanan Banten dikenal sebagai salah satu kerajaan Islam besar di Nusantara yang berjaya dalam perdagangan dan politik maritim. Namun, keberhasilan Banten sebagai kekuatan maritim Islam tidak terjadi begitu saja. Transformasi itu dimulai dari tangan Sultan Maulana Hasanuddin, sultan pertama Banten yang meletakkan fondasi kekuatan laut berbasis nilai-nilai Islam dan strategi geopolitik yang canggih. Di bawah…

Matadewa Kutuk Keras Ucapan Oknum Pegawai Desa Wanasalam

Bagikan

Insiden tragis yang menimpa tiga wisatawan asal Banjarsari di Pantai Karangseke, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, tidak hanya menyisakan duka mendalam atas meninggalnya korban laka laut, tetapi juga menciptakan kemarahan publik setelah beredarnya video viral berisi ujaran tak pantas dari seorang oknum Pegawai Desa terhadap para korban. Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Ketua Umum Mahasiswa Taktis Demokratis…

Sultan Ageng Tirtayasa: Simbol Perlawanan Banten terhadap Kolonialisme

Bagikan

Dalam sejarah Nusantara, nama Sultan Ageng Tirtayasa bukan hanya dikenal sebagai penguasa besar Kesultanan Banten, tetapi juga sebagai simbol keteguhan, kedaulatan, dan perlawanan terhadap kolonialisme Eropa. Ia adalah sultan yang tak hanya membangun kekuatan ekonomi dan militer, tetapi juga mempertahankan prinsip kemerdekaan di tengah tekanan politik dan infiltrasi dagang yang dilakukan oleh Vereenigde Oostindische Compagnie…

Sultan Maulana Hasanuddin dan Proyek Peradaban Islam di Banten

Bagikan

Kesultanan Banten bukan hanya produk dari dinamika politik lokal dan kekuatan dagang abad ke-16, tetapi juga lahir dari sebuah visi besar tentang peradaban Islam. Di balik pendiriannya, berdiri seorang tokoh visioner yang tidak hanya berperan sebagai sultan pertama, tetapi juga sebagai arsitek awal peradaban Islam di ujung barat Pulau Jawa, Sultan Maulana Hasanuddin. Ia adalah…

Intelektualisme Islam di Kesultanan Banten: Ulama, Pesantren, dan Manuskrip

Bagikan

Kesultanan Banten selama ini lebih sering dikenang sebagai kekuatan politik dan maritim yang berjaya dalam perdagangan internasional. Padahal, di balik kejayaannya sebagai pusat dagang, Banten juga tumbuh menjadi salah satu pusat intelektualisme Islam penting di Nusantara pada abad ke-16 hingga 18. Di bawah kepemimpinan para sultan yang religius dan terbuka terhadap ilmu, lahir tradisi keilmuan…