Belajar dari Manifesto Hidup di Jantung Alam Baduy

Bagikan

Di tengah derasnya arus modernisasi, suara lembut dari pedalaman Baduy mengalun laksana doa panjang:“Gunung teu meunang dilebur, lebak teu meunang diruksak”(Gunung tidak boleh diratakan, lembah tidak boleh dirusak). Ungkapan sederhana ini bukan sekadar petuah adat. Ia adalah manifesto hidup, piagam kearifan, sekaligus peringatan sunyi dari mereka yang hidup bersahaja, tetapi berpandangan jauh. Bagi masyarakat Baduy,…

Saya Sudah Lulus, Tapi Masih Berjalan Dengan Luka yang Sama

Bagikan

Oleh: Aceng Murtado Saya sudah menyelesaikan studi. Dengan segala keterbatasan, dengan alat yang tidak pernah benar-benar berpihak, saya tetap menyelesaikannya. Di antara ratusan halaman bacaan akademik, diskusi, dan penulisan tesis, saya ditemani oleh laptop tua yang lambatnya seperti sedang diseret. Dan ponsel yang sering mati tiba-tiba, seakan ingin ikut menyerah bersama saya. Tapi saya tidak…

narwala

Pamali: Hukum yang Menjaga Hutan dari Rakusnya Kaum Korporat

Bagikan

Oleh: Agus Jubaedi Di tengah gempuran eksploitasi hutan oleh korporasi yang mengusung jargon “pembangunan”, ada satu kekuatan senyap yang selama puluhan, bahkan ratusan tahun, telah menjaga kelestarian alam—pamali. Bagi masyarakat Baduy, Kasepuhan, atau suku-suku adat lainnya di Nusantara, pamali bukan sekadar larangan tanpa alasan. Ia adalah kode etik ekologis, hukum tak tertulis yang diwariskan dari…

Menulis Hutan: Kisah-Kisah yang Tak Tercatat di Google

Bagikan

Oleh: Agus Jubaedi Di era di mana segala hal bisa dicari lewat Google, ada satu kenyataan yang luput dari algoritma pencarian: kisah-kisah manusia yang hidupnya tak pernah tercatat, tapi bermakna begitu dalam. Saya menulis dari pinggir hutan. Bukan metafora. Ini sungguh-sungguh wilayah yang masih dilingkupi kabut pagi dan gemuruh serangga malam. Di antara pohon-pohon damar…

Otonomi Pemuda Terancam: Menggugat “Tangan Tak Terlihat” di KNPI Pandeglang

Bagikan

Oleh : Yudistira, penulis adalah Ktua OC Musda KNPI Pandeglang Narwala.id – Berakhirnya masa jabatan Sulaeman Apandi sebagai Ketua Umum DPD KNPI Pandeglang menandai batas sebuah era sebuah era stabilitas dan persatuan yang dibangun di bawah kepemimpinan tunggal versi Ali Hanafiah. Selama tiga tahun, KNPI Pandeglang berhasil merangkul berbagai organisasi pemuda, menjaga harmonisasi dalam satu…

Alam Memberi Kehidupan Abadi, dan Merusaknya Telah Menjemput Mati

Bagikan

Tambang memang bisa membangun kota, tetapi sering meruntuhkan desa. Ia bisa memberi kemewahan, namun jarang memberi kedamaian jangka panjang. Sementara itu, hutan yang dijaga, air yang dipelihara, dan tanah yang subur justru memberi kehidupan yang tidak habis-habisnya. narwala.id – Alam adalah anugerah terbesar yang diwariskan kepada umat manusia. Ia menyediakan air yang mengalir, udara yang…

Dosa Ekologis: Perspektif Spiritualitas dalam Menanggapi Krisis Iklim

Bagikan

Oleh: Agus JB Krisis iklim adalah panggilan pertobatan global. Ini bukan hanya soal mengganti plastik dengan tas kain atau menanam pohon setahun sekali. Ini tentang perubahan cara pandang—dari melihat alam sebagai objek eksploitasi menjadi ciptaan Tuhan yang suci dan harus dijaga dengan cinta narwala.id – Krisis iklim dan kerusakan lingkungan bukan sekadar isu ilmiah atau…

Hikmah Pengorbanan dari Kisah Nabi Ibrahim AS dan Momentum Idul Adha

Bagikan

Oleh: Mohamad Rifaudin, penulis adalah pengajar di ponpes Roudhotul Jannah Malingping narwala.id – Hidup, seperti langit, tidak selalu berwarna biru. Kadang cerah, kadang kelabu. Dalam ketidakterdugaan itulah manusia diuji dan dibentuk. Salah satu sumber inspirasi paling kuat dalam menghadapi dinamika kehidupan adalah kisah Nabi Ibrahim AS, yang dengan penuh keyakinan dan keteguhan hati menjalani ujian…

Antara Santri dan Akademisi: Menimbang Jalan Menuju Surga

Bagikan

Oleh Aceng Murado, penulis adalah pengurus DPD HIMMA Lebak dan Peneliti BRIMA, orang yang Pernah Ikut Ngaliwet di Pondok Pesantren Salafi Al-mustajib Madarijul Ulum Serang-Banten narwala.id – Fenomena pengklaiman kebenaran tunggal atas nama agama bukan hal baru dalam sejarah Islam. Namun yang memprihatinkan, sikap eksklusif ini terus mereproduksi dirinya dalam berbagai wajah, salah satunya dalam…

Kekuasaan, Fragmentasi, dan Reproduksi Ketidakadilan: Catatan 100 Hari Hasbi-Amir

Bagikan

Oleh Nadiah, penulis adalah wakil ketua umum MATADEWA “Ketika kekuasaan menjadi alat reproduksi ketimpangan, maka rakyat hanya akan menjadi penonton dalam panggung demokrasi yang penuh kepura-puraan.” narwala.id – Seratus hari pertama pemerintahan Hasbi Jayabaya-Amir Hamzah di Kabupaten Lebak seharusnya menjadi momen konsolidasi, penegasan arah kebijakan, serta pembuktian janji-janji kampanye yang digembar-gemborkan. Namun pada realitas berkata…