
narwala.id – Pandeglang, Pembangunan menara sirine dalam rangka program Sirine Tsunami di wilayah Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, menuai tanda tanya dari warga. Program yang digadang-gadang sebagai sistem peringatan dini tsunami berbasis sirine dan aplikasi seluler ini justru meninggalkan kegelisahan di masyarakat akibat minimnya sosialisasi dan kejelasan informasi.
“Sebelum dibangun, tidak ada pemberitahuan resmi atau sosialisasi dari pihak pemerintah desa ataupun instansi terkait. Tiba-tiba tower berdiri di lahan kantor desa,” ujar Franky, salah satu warga Desa Cigondang, Rabu (26/6).
Program Sirine Tsunami sendiri merupakan inisiatif yang dikembangkan untuk mempercepat penyampaian informasi dari BMKG kepada masyarakat pesisir, dengan kombinasi teknologi sirine darat dan aplikasi mobile. Namun, implementasinya di lapangan justru menimbulkan pertanyaan publik, mulai dari dasar legalitas pembangunan, nilai anggaran, hingga manfaat praktis dari keberadaan tower tersebut.
Warga juga mempertanyakan mengapa tidak ada papan proyek yang terpampang sebagaimana mestinya sesuai ketentuan proyek pembangunan, meski disebut-sebut sebagai bantuan hibah dari pihak perusahaan.
“Saat kami tanya ke perwakilan perusahaan, jawabannya justru membingungkan. Katanya ini bantuan hibah senilai Rp10 juta per titik, dan dia pun tidak tahu detailnya karena ‘hanya bekerja’ di situ,” tambah Franky.
Masyarakat Desa Cigondang berharap agar pihak pemerintah daerah, BMKG, maupun instansi pelaksana proyek dapat memberikan penjelasan terbuka terkait maksud, tujuan, dan manfaat tower sirine ini, serta memastikan seluruh prosesnya sesuai aturan dan transparan.
“Kami tidak menolak pembangunan, apalagi ini berkaitan dengan mitigasi bencana. Tapi kami ingin dilibatkan, dijelaskan, dan dihargai sebagai masyarakat yang tinggal dan terdampak langsung dari proyek ini,” tegas seorang warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pemerintah desa maupun instansi teknis pelaksana terkait polemik yang mencuat di tengah warga.

