Regita Mandalasari Ajak Masyarakat Berani Bersuara lewat Literasi Hukum untuk Perempuan

Bagikan

“Kita tidak bisa terus diam. Terlalu banyak perempuan yang menjadi korban, tapi memilih bungkam karena takut, malu, atau merasa tidak akan dipercaya,” tutur Regita membuka sesi webinar.

narwala.id – Serang, 6 Juli 2025 – Di tengah maraknya kasus kekerasan seksual yang masih sering luput dari perhatian, Duta Literasi Indonesia Provinsi Banten, Regita Mandalasari, mengambil langkah nyata: menggelar webinar nasional bertema “Literasi Hukum sebagai Nafas Terakhir Akal Sehat.”

Kegiatan ini dilaksanakan secara online dan sukses menyatukan pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum dari berbagai penjuru Indonesia. Isu yang diangkat sangat relevan perlindungan hukum bagi perempuan dari kekerasan seksual.

“Kita tidak bisa terus diam. Terlalu banyak perempuan yang menjadi korban, tapi memilih bungkam karena takut, malu, atau merasa tidak akan dipercaya,” tutur Regita membuka sesi webinar.

Webinar ini bukan hanya sekadar diskusi, melainkan panggilan hati bagi siapa pun untuk peduli dan bertindak. Regita mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa keberanian perempuan bersuara adalah awal dari perubahan.

“Ketika korban berani bicara, itu bukan kelemahan, itu kekuatan. Dan kita semua punya peran untuk menciptakan ruang aman bagi mereka,” tegasnya.

Selain membahas keberanian bersuara, kegiatan ini juga mengupas cara melapor, pendampingan hukum, hingga dukungan psikologis yang bisa diakses oleh korban kekerasan seksual.

“Literasi hukum itu bukan urusan pengacara saja. Ini tentang hak kita sebagai warga negara. Tentang tahu harus ke mana ketika mengalami ketidakadilan,” sambung Regita.

Lebih dari sekadar edukasi hukum, kegiatan ini adalah seruan bagi seluruh elemen masyarakat orang tua, guru, pelajar, dan pemimpin untuk lebih sadar, peka, dan tanggap terhadap kekerasan berbasis gender.

“Negara harus hadir dengan hukum yang tegas, tapi masyarakat juga harus jadi pelindung satu sama lain. Jangan biarkan korban merasa sendirian,” ucapnya.

Webinar ini merupakan bagian dari komitmen Regita sebagai Duta Literasi Indonesia untuk membawa literasi ke arah yang lebih luas dan berdampak, yaitu literasi yang membela hak hidup, hak suara, dan hak atas keadilan.

“Bukan soal siapa yang bicara. Tapi siapa yang berani mendengarkan dan bertindak.”
Satu suara bisa menyelamatkan banyak jiwa.Mari jadikan literasi hukum sebagai kekuatan bersama untuk melindungi perempuan Indonesia.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments