
narwala.id – Duta pariwisata Banten 2025 yang diselenggarakan oleh Duta Pariwisata Indonesia yang di dukung Kementerian Pariwisata, Dispar Provinsi Banten menuai banyak polemik dikalangan masyarakat sosial media dan kelompok pecinta wisata.
Tidak terlepas dari itu, Ikatan Pemuda Desa Indonesia Cabang Pandeglang mengecam atas dugaan penyalahgunaan ajang Duta Wisata Provisi Banten
Menurutnya hal seperti ini seharusnya tidak terjadi dan pihak penyelenggara harus bertanggung jawab atas keluhan para peserta yang mengikuti ajang tersebut
Cortis sebagai Ketua Umum Ikatan Pemuda Desa Indonesia Cabang Pandeglang menyoroti Dan menyayangkan akan terjadinya dugaan kecacatan penyelenggara dalam hal seleksi ataupun keluhan para peserta ajang pencarian Dupar-Banten
“Berbicara soal pencarian duta adalah bagian penting untuk meningkatkan kualitas diri dan peningkatan daerah khususnya pariwisata untuk mengenalkan potensi serta keindahan alam dan budaya yang ada di banten, tetapi hari ini sudah kita ketahui bersama banyaknya kejadian yang memilukan, sehingga ajang pemilihan ini menjadi ironi tatkala para pemuda yang ingin ikut andil dan mengabdi untuk mewujudkan daerahnya agar lebih baik dan dikenal oleh khalayak luas” Ungkapnya.
Menurut keterangan dari salah satu Peserta ajang seleksi Duta Pariwisata, ia mengaku selama proses karantina dikatakan tidak manusiawi karena pada aktivitas yang dilakukan saat karantina tersebut mulai dari jam istirahat hingga aktivitas lainnya ada hal yang mengakibatkan peserta merasa di rugikan.
Selain itu ada aktivitas yang mengakibatkan luka dikaki peserta akibat menggunakan heels saat proses karantina tersebut. Padahal, sebelumnya pernah dilakukan penyuluhan oleh salah satu dokter dari RS Melati tentang bahaya penggunakan heels terlalu lama.
“Artinya dalam proses mekanisme ajang pencarian duta pariwisata ini sudah jelas dikotori oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain itu ada beberapa perwakilan di daerah kami mengikuti ajang tersebut yang merasa dirugikan yang diketahui ada dugaan tidak transparannya penyelenggara dalam memilih para kandidat bahkan sampai intimidasi, dan hal ini sudah jelas pula bertentangan dengan undang-undang yang berlaku” Tegasnya
Cortis juga mengecam kepada pihak penyelenggara dan dinas pariwisata Banten untuk mengevaluasi kejadian tersebut yang dirasa merugikan para peserta.
“Jangan sampai Dinas Pariwisata Banten mendiamkan dan bungkam terhadap dugaan kejadian tersebut, jikalau hal ini dibiarkan dan terus berlanjut hal ini akan berdampak luas dan kami akan terus mengawal ” Tutupnya.