
Narwala.id. Cigadung, 28 Juni 2025 – Malam Sabtu di Komplek Cigadung Mandiri berubah menjadi lautan cahaya dan haru. Ratusan warga tumpah ruah mengikuti Gema Bersholawat dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Bukan sekadar seremonial, malam itu menjadi momentum spiritual yang menggugah kesadaran kolektif umat akan makna hijrah sejati.
Acara yang dikemas kolaboratif oleh Komunitas Irama Komplek Cigadung Mandiri bersama PMII Rayon STIA Banten ini mengusung tema penuh makna “Hijrah untuk Perubahan: Bersatu dalam Sholawat, Bangkitkan Semangat Umat.”
Rangkaian kegiatan dimulai selepas Maghrib dengan istigosah bersama yang dipimpin Ustaz Drs. Uci Sanusi. Doa-doa dilantunkan dalam keheningan yang sarat pengharapan, memanjatkan harapan akan tahun baru yang penuh berkah dan perubahan diri yang lebih baik.
Usai Isya, suasana religius itu berganti menjadi semarak dan syahdu saat pawai obor digelar. Barisan obor yang menyala melintasi jalan-jalan kompleks seakan menghidupkan kembali semangat hijrah kaum Muslimin masa silam, menyiratkan cahaya perubahan yang kini menjadi tanggung jawab generasi hari ini.
Puncak keharuan muncul kala sholawat bergema, dipimpin oleh Ustaz Cece Hudayani dari Ponpes Daarul Muttaqin. Lantunan sholawat yang mendayu-dayu menggetarkan jiwa, menyatukan suara, hati, dan doa seluruh hadirin dalam kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Tausiyah malam itu menjadi puncak refleksi batin. Ustaz Fahmi Novali dari Ponpes Nurul Hikmah menekankan pentingnya hijrah batin, yakni transformasi spiritual dan pembaruan niat dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. “Hijrah adalah perjalanan jiwa, bukan sekadar langkah kaki,” tegasnya dalam nada yang menggugah.
Tak ketinggalan, Majelis Sholawat Al-Barokah turut menghentak panggung dengan lantunan sholawat yang membius, menyentuh kalbu, dan membuat malam itu terasa tak ingin cepat berlalu. Warga larut dalam suasana kebersamaan yang kental dengan nilai ukhuwah Islamiyah.
“Ini bukan sekadar perayaan kalender Islam, tapi penegasan arah gerak kita bersama-sama kembali ke nilai, memperkuat persatuan, dan menghidupkan semangat perubahan,” ujar salah satu panitia penuh semangat.
Acara ditutup dengan doa bersama dan syukur yang mendalam. Langit Cigadung Mandiri malam itu benar-benar bersinar, bukan hanya karena obor dan lampu, tapi karena cahaya keimanan, cinta, dan tekad hijrah yang tumbuh dari dalam dada setiap insan yang hadir.

